4 Tahap
Siklus Hidup Produk
1.
Tahap Perkenalan (introduction)
Biasanya,
ketika Anda memiliki produk baru akan melakukan pengenalan kepada khalayak.
Produk dipasarkan dalam jumlah yang banyak, padahal biasanya jumlah penjualan
belum tinggi karena masyarakat belum tahu produk Anda. Produk yang diedarkan
biasanya baru di mana biaya yang dikeluarkan tinggi, terlebih lagi masalah
promosi. Pengusaha seperti Anda biasanya akan melakukan promosi
gencar-gencaran, bagaimana produk yang sudah ada bisa dikenal dan biaya iklan
pun harus dikucurkan terlebih dahulu. Jika produk siap dibeli oleh konsumen
artinya tahap pengenalan sudah berjalan. Namun, karena masih baru Anda akan
mengalami beberapa kendala, seperti masalah teknis, tertundanya perluasan
kapasitas produksi, terlambatnya masalah distribusi ke tingkat pengecer, hingga
sedikitnya konsumen yang mampu membeli jika harga terlalu mahal. Kendala
tersebutlah yang menyebabkan laju pertumbuhan produk rendah sehingga laba yang
dihasilkan sedikit. Contohnya adalah sirup ABC pertama sirup ABC mulai dikenal karena adanya
ifen-ifen tertentu misalnya pada saat bulan ramadhan karena saat itulah
biasanya perodusen mulai untuk memperkenalkan kembali sirup ABC kepada konsumen
melalui promosi melalui televisi dan radio.
2.
Tahap Pertumbuhan (growth)
Pada
tahap ini, penjualan sudah mulai meningkat karena produk diketahui oleh target
pasar. Pengusaha pun tidak perlu melakukan promosi secara besar-besaran, dan
biaya yang dikeluarkan pada tahap ini adalah biaya promosi, biaya
pendistribusian, dan biaya produksi. Dikenalnya produk menyebabkan laba yang
yang akan meningkat dengan cepat. Namun, di satu sisi akan terjadinya sebuah
persaingan. Kondisi ini membuat para pesaing Anda mencium ketenaran produk
sehingga mereka berusaha masuk ke pasar dan mulai memperkenalkan produk baru.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk memperluas distribusi adalah meurunkan
harga produk. Saat semua
orang mengetahui tentang sirup ABC maka konsumen mulai tetarik dengan sirup ABC
biasanya dari perodusen menambah varian baru atau rasa baru agar konsumen tidak
bosan karena hanya ada satu rasa.
3.
Tahap Kedewasaan (maturity)
Karena
banyaknya pesaing yang ada menyebabkan laba yang dihasilkan mulai menurun.
Persaingan harga yang ada mengharuskan perusahaan memperkenalkan produk dengan
model yang baru dan di tahap inilah manajemen pemasaran lebih banyak menghadapi
tantangan karena tahap kedewasaan biasanya berlangsung lebih lama. Upaya untuk
memeperkenalakan produk melalui iklan mulai lagi dilakukan sekadar mengingatkan
konsumen hingga menghasilkan porofit yang tinggi. Pada saat Idul Fitri tiba biasanya
konsumen membeli untuk oleh-oleh atau untuk menyajikan minuman ketika tamu
datang sehingga banyak konsumen yang membeli sirup terutama sirup ABC
4.
Tahap Kemunduran (decline)
Tahap
terakhir yang akan dihadapi bagai perusahaan, kemunduran.Kemunduran ini bisa
disebabkan beberapa hal misalnya karena adanya perkembangan teknologi,
perubahan selerakonsumen atau meningkatnya persaingan baik dari dalam maupun di
luar negeri. Di tahap inilah perusahaan harus waspada tentang penggunaan
anggaran mengingat permintaan produk sudah mulai menurun. Laju penurunan bisa
lambat maupun cepat. Kadang-kadang penjualan jatuh sampai pada suatu titik yang
cukup rendah dan pada titik itulah penjualan tetap tertahan sampai beberapa
tahun. Jika barang tak segera diperbarui tentu perusahaan hanya akan bisa
menjangkau pada target pasar tertentu. Namun, jika bertahan biasanya akan
mengurangi harga jual produk. Ada beberapa siasat yang bisa Anda lakukan pada
tahap kemunduran, selain memperbarui produk. Di antaranya adalah menghilangkan
ukuran, warna, dan model yang kurang baik, menghilangkan sebagian jenis produk
untuk mencapai laba maksimum, hingga benar-benar menghilangkan semua produk. Pada tahap ini
sirup ABC mulai menurun karena jika bulan puasa atau Ramadhan sudah selesai
biasanya konsumen tidak berfikir untuk membeli sirup ABC tersebut jadi hanya
ifen-ifen tertentu produk sirup ABC laku atau diburu oleh konsumen.
1. Strategi Peluncuran Cepat (rapid-skimming strategy) adalah strategi yang digunakan jika ingin memperoleh sebanyak-banyaknya laba bruto pada setiap unit produk.
2. Strategi peluncuran Lambat (slow-skimming strategy), yaitu strategi yang bertujuan untuk memperoleh laba yang tinggi, tetapi biaya promosi yang rendah.
3. Strategi Penetrasi Cepat. Strategi ini fokus pada pangsa pasar yang besar dan penetrasi yang cepat dengan menjual produknya dengan harga yang rendah dan biaya promosi yang tinggi.
4. Strategi Penetrasi Lambat. Strategi ini menerapkan harga rendah dan tingkat promosi rendah. Tujuan harga rendah adalah untuk mendorong cepatnya penerimaan produk di pasar, dan untuk ini, perusahaan harus jeli dan mampu menekan biaya produksi agar tetap memperoleh laba yang baik dengan harga yang rendah.